Karhutla Akibatkan Udara Tak Sehat di Palembang: Dampak dan Upaya Penanggulangan

Palembang, Sumatera Selatan – Kota Palembang, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan keindahan Sungai Musi, kini tengah menghadapi tantangan serius akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Selatan. Dampak dari karhutla ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menyebabkan kualitas udara tak sehat yang mengancam kesehatan masyarakat.

Kabut asap tebal yang menyelimuti kota Palembang telah menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Menurut data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Palembang telah mencapai level yang sangat mengkhawatirkan, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan. Partikel-partikel berbahaya dari asap kebakaran, terutama PM2.5, telah mencemari udara tak sehat yang dihirup oleh warga, meningkatkan risiko penyakit pernapasan akut dan kronis.

“Kondisi udara tak sehat ini sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan kronis,” ujar dr. Letizia, Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang. “Kami mengimbau kepada seluruh warga Palembang untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama pada pagi dan sore hari saat kabut asap paling tebal. Jika terpaksa keluar rumah, gunakan masker yang sesuai untuk melindungi diri dari paparan udara tak sehat.”

Pemerintah Kota Palembang telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah ini, termasuk pembentukan tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni untuk memadamkan titik-titik api di sekitar kota. Selain itu, pemerintah juga mendistribusikan masker secara gratis kepada warga dan menyediakan posko-posko kesehatan di berbagai lokasi strategis.

“Kami menyadari bahwa karhutla ini adalah masalah serius yang membutuhkan penanganan cepat dan terkoordinasi,” kata Walikota Palembang, Harnojoyo. “Kami terus berupaya untuk menanggulangi karhutla dan mengurangi dampak buruknya bagi kesehatan warga. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan, karena tindakan ini dapat memperparah kondisi udara tak sehat di kota kita.”

Selain upaya penanggulangan dari pemerintah, masyarakat juga diharapkan untuk berperan aktif dalam menjaga kualitas udara. Beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh masyarakat antara lain:

  • Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum atau sepeda.
  • Tidak membakar sampah atau limbah di ruang terbuka.
  • Menanam pohon dan menjaga kelestarian hutan di sekitar rumah.
  • Menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Informasi Tambahan:

  • Dampak jangka panjang dari paparan udara tak sehat akibat karhutla dapat menyebabkan penyakit pernapasan kronis seperti asma dan PPOK.
  • Pemerintah juga sedang mempertimbangkan untuk menerapkan sistem peringatan dini untuk memberi tahu warga tentang kualitas udara secara real-time.
  • Kerugian ekonomi juga sangat besar akibat karhutla, banyak kegiatan ekonomi yang terganggu.

Palembang, Sumatera Selatan – Kota Palembang, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan keindahan Sungai Musi, kini tengah menghadapi tantangan serius akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda beberapa wilayah di Sumatera Selatan. Dampak dari karhutla ini tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menyebabkan kualitas udara tak sehat yang mengancam kesehatan masyarakat. Kabut asap tebal…